Polusi Plastik merupakan salah satu masalah lingkungan paling serius sepanjang masa. Diperkirakan bahwa lebih dari 300 juta ton sampah plastik diproduksi setiap tahunnya dan sekitar 14 juta ton sampah plastik berakhir di lautan di seluruh dunia. Belum lagi sampah plastik yang berakhir di TPA atau ke lingkungan umum setiap tahunnya.
Hal ini bisa mengarah kepada kontaminasi tanah
dan air dengan sampah plastik. Lebih buruk lagi, plastik tidak mudah rusak dan
bisa berada di lingkungan untuk waktu yang panjang. Tergantung plastiknya, itu
bisa memakan waktu antara 20 hingga 500 tahun bagi plastik untuk terurai. Bukan
hanya itu polusi plastik juga dapat mengubah habitat dan proses alami,
mengurangi kemampuan ekosistem untuk beradaptasi pada perubahan iklim,
berdampak langsung pada mata pencaharian masyarakat, kemampuan produksi pangan,
dan kesejahteraan sosial.
Pencegahan Polusi Plastik
Salah satu cara terbaik untuk menangani polusi
sampah plastik adalah dengan mengubah pola pikir dan kebiasaan kita dengan
4 berikut ini
- Reduce : Untuk mengurangi polusi plastik
secara efisien, kita perlu mengurangi penggunaan plastik. Hal ini berarti
mengubah perilaku kita sehari-hari untuk tidak menggunakan plastik ketika
ada alternatif yang lebih baik, dan hanya menggunakan plastik ketika
benar-benar diperlukan
- Reuse : Plastik dapat menyebabkan polusi
ketika tidak dikelola dengan baik, tapi plastik juga memiliki banyak
keuntungan, seperti ketahanannya. Banyak barang plastik yang bisa
digunakan kembali atau digunakan untuk berbagai tujuan. Sebelum membuang
barang plastik, sangat penting untuk mempertimbangkan bagaimana ia bisa
digunakan kembali
- Recycle : Daur ulang plastik terdiri dari
mengumpulkan sampah plastik dan memproses kembali menjadi produk baru, hal
ini untuk mengurangi jumlah plastik yang ada
- Educate : Solusi penting lainnya adalah pendidikan dalam rangka meningkatkan kepedulian dan mengubah kebiasaan
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa peran
sekolah juga dibutuhkan dalam rangka mencegah polusi plastik yang
berkelanjutan. Karena sekolah merupakan institusi yang mengajari para generasi
penerus bangsa, sehingga juga penting bagi sekolah untuk mengajari siswa
bagaimana cara mencegah polusi plastik, sehingga para siswa tidak membuang
produk plastik dalam jumlah yang berlebihan.
Apa yang
bisa dilakukan sekolah untuk mengurangi polusi plastik?
Sekolah,
tempat dimana anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya, bisa menghasilkan
sampah plastik dalam jumlah yang besar untuk memenuhi tuntutan kehidupan
sekolah, barang terbuang seperti alat tulis, alat makan dan gelas minum
plastik, tisu yang mengandung plastik, dan sarung tangan untuk membersihkan
ruang kelas. Semenjak pandemi, sekolah juga menggunakan masker sekali pakai
dalam jumlah yang banyak, dan melakukan pembersihan lebih sering.
Salah satu cara bagi sekolah untuk mengurangi sampah plastik adalah, dengan mendorong para murid menggunakan barang yang bisa dipakai berkali-kali. Contohnya, dengan mendorong penggunaan botol air yang dapat digunakan kembali dan mudah dibawa kemana-mana. Dan tidak lupa mengedukasi para siswa untuk menerapkan 3R yakni Reduce, Reuce, dan Recycle.
Tentunya para guru mesti mendorong siswanya untuk menerapkan kebiasaan yang lebih berkelanjutan, seperti membawa kotak bekal sendiri, menggunakan botol minum, serta membuang sampah sesuai dengan kategori yang telah disediakan. Cara mengajarinya pun bisa dengan melakukan diskusi, presentasi, atau bisa juga menggunakan video, para siswa juga bisa didorong untuk terlibat dalam kampanye mengenai plastik yakni dengan membuat poster yang mendorong para siswa untuk mengubah kebiasaan mereka menjadi lebih baik.
Dari sini
bisa dikatakan bahwa sekolah bisa membuat perubahan yang positif dalam hal
mengurangi sampah plastik, dan bukan tidak mungkin kesuksesan sekolah dalam
menciptakan kebiasaan yang lebih ramah lingkungan, mampu memotivasi orang lain
untuk melakukan hal serupa.
Alasan saya
membuat artikel ini karena di sekolah saya yakni Home School Tunas Bangsa, terdapat
fasilitas yang dapat digunakan oleh murid untuk mengolah sampah. Di HSTB
disediakan tempat khusus untuk menaruh sampah-sampah plastik yang kita
hasilkan, yang nantinya setiap akhir bulan akan di bawa ke WaHu untuk di daur
ulang. Dari sini siswa HSTB diajarkan tentang bagaimana mendaur ulang
(recycle) sampah.
Bukan hanya itu di HSTB, para siswa juga
didorong untuk membawa kotak bekal dan botol minum yang bisa dipakai
berkali-kali, Kemudian para siswa juga diajarkan mengenai bahayanya polusi
plastik, tentang bagaimana plastik yang sulit terurai, dan mampu menyakiti
makhluk hidup lain akibat penggunaan manusia atas plastik yang sangat
berlebihan, dan dari sini siswa di sekolah saya juga didorong untuk mengurangi
penggunaan plastik ketika kita tidak terlalu membutuhkannya, sehingga siswa di
sekolah saya menjadi lebih teredukasi mengenai masalah sampah plastik dan
berusaha mengurangi penggunaan sampah plastik, sehingga siswa di sekolah saya
menerapkan tentang bagaimana kita mengurangi penggunaan plastik (reduce).
Dari sini bisa ditarik benang kesimpulan bahwa sekolah merupakan salah satu pilar
penting dalam menjaga kelestarian lingkungan, sekolah sebagai institusi
pendidikan mesti mengedukasi siswanya mengenai masalah-masalah alam yang sedang
terjadi serta cara untuk mencegahnya, karena para siswa inilah yang menjadi
pihak yang paling terdampak nantinya, jika kita semua secara kolektif tidak
mempedulikan kelestarian lingkungan, dan ketika seluruh siswa-siswa di sekolah
mengetahui dan berupaya untuk mencegah permasalahan lingkungan, dalam hal ini
adalah polusi plastik, maka seiring berjalannya waktu kita akan menemukan
solusi serta inovasi-inovasi baru dari para generasi muda mengenai cara
menciptakan lingkungan yang lebih sehat, karena mereka sudah diajari di sekolah
betapa pentingnya lingkungan yang sehat itu.
Sebagai penutup saya juga ingin memberikan
peringatan bahwa juga perlu ditekankan permasalahan polusi plastik bukan hanya
permasalahan beberapa kelompok saja, dan bukan hanya satu kelompok saja yang
mesti menyelesaikan permasalahan ini, justru sebaliknya permasalahan sampah
plastik, beserta permasalahan lingkungan lainnya, itu sejatinya merupakan
permasalahan kita secara kolektif sebagai umat manusia, karena jika kita tidak
peduli akan permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini, maka dimasa depan
kita jugalah yang akan paling terdampak akan akibatnya. Sehingga dibutuhkan
usaha bersama untuk menangani permasalahan polusi plastik ini.
"Polusi plastik adalah isu global, membunuh satwa liar, mencemari lautan dan perairan kita, dan bertahan jauh lebih lama dibandingkan waktu yang digunakan."
- Leonardo DiCaprio, aktor dan aktivis lingkungan
Referensi dan sumber : 8shades.com unep.org plasticcollective.co sustainablemerton.org
0 komentar