BLANTERORBITv102

    Biografi Genghis Khan: Pendiri Kekaisaran Mongol

    Selasa, 15 Februari 2022

    Dia adalah pemimpin besar Mongol, sebuah dinasti besar yang pernah benar-benar berjaya pada masanya. 

    Tanpanya Mongol mungkin tak akan mencatat nama besar dalam sejarah.

     Dialah Genghis Khan, ia merupakan penguasa atau kaisar dari Kekaisaran Mongol

    Dia juga menaklukkan sebagian besar wilayah di Asia Tengah dan Cina, hingga sebagian daratan Eropa seperti Rusia. Keturunannya lantas memperluas kekaisaran sampai ke Polandia, Vietnam, Suriah dan Korea.

    Pada puncaknya, bangsa Mongol menguasai hampir seluas wilayah seukuran Benua Afrika

    Pembantaian demi kekuasaan jelas tak terelakkan saat Genghis Khan berkuasa, namun sumbangsih dan perannya juga tak sedikit.

    Dia dikenal sebagai sosok toleran, yang memberikan kebebasan beragama kepada rakyatnya.

    Perdagangan Mongol pun maju pesat hingga akhir hayatnya

    Lantas bagaimana perjalanan hidup pendiri Kekaisaran terbesar dalam sejarah ini?

    Kelahiran Genghis Khan

    Genghis Khan lahir di Pegunungan Khentii, sekitar 1162 . Ayahnya seorang kepala suku kecil bernama Yesugei. Ia menamakan anaknya Temujin seperti nama ketua musuh yang ditewaskan ayahnya.

    Temujin lahir di daerah pegunungan Burhan Haldun, dekat dengan sungai Onon dan Herlen. Ibu Temujin, Hoelun, berasal dari suku Olkhunut. Kehidupan mereka juga berpindah-pindah. Saat berumur 9 tahun, Temujin dikirimkan ekluar dari sukunya karena dia akan dijodohkan kepada Borte, putri dari suku Onggirat. Ayah Temujin, Yesugei meninggal karena diracuni suku Tartar tepat pada saat ia pulang stelah mengantar Temujin ke suku Onggirat.

    Temujin pun dipanggil pulang untuk menemui ayahnya. Yesugei memberi pesan kepada Temujin untuk membalaskan dendamnya dan menghancurkan suku Tartar di masa depan. Kemudian, kehidupan Temujin bertambah parah setelah hak kekuasaannya sebagai penerus kepala suku direbut oleh orang lain dengan alasan uur Temujin masih terlalu muda. Temujin dan keluarganya pun diusir dari sukunya karena ia ditakuti akan merebut kembali hak kekuasannya atas suku Borjigin. Hidup Temujin dan keluarganya sangat menderita. Dengan perbekalan makanan yang sangat terbatas, ia dan adik-adiknya hidup dengan cara berburu. Pada saat ia menginjak remaja, kepala suku Borjigin mengirimkan pasukan untuk membunuh Temujin.

    Temujin berhasil tertangkap dan ditawan oleh musuhnya, namun ia berhasil kabur dari tahanan dan dengan pertolongan dari orang-orang yang masih setia kepada ayahnya. 

    Menyatukan Mongolia

    Temujin mempunyai teman baik yang juga merupakan saudara angkatnya, yang bernama Jamukha. Ia pernah berkali-kali ditolong oleh Jamukha, yang merupakan keturunan dari suiku Jadaran. Bersama-sama dengan suadara angkatnya, Temujin berhasil merebut kembali hak kekuasaannya atas sukunya dan juga perserikatan Mongolia yang didirikan ayahnya dahulu. Waktu demi waktu, wilayah Temujin menjadi semain besar, yang dilakukan dengan cara menghancurkan musuh-musuhnya dan menggabungkan suku-suku dalam perserikatan Mongolia. Musuh terbesar Temujin dalam sejarah ternyata adalah saudara angkatnya sendiri, Jamukha, yang sering mengadu-domba Temujin dengan suku-suku lainnya, termasuk ayah angkat Temujin sendiri yang bernama Wang Khan. Setelah Temujin berhasil menyisihkan musuh-msuhnya dan melaksanakan perintah mendiang ayahnya, Yesugei, ia kemudian juga berhasil memblaskan kematian nenek moyangya, yang dibunuh oleh kerajan Jin. Temujin kemudian diangkat mejadi Khan dengan gelar Genghis Khan, yang artinya "Khan dari segala-galanya." Dalam bahasa Mongol Khan memiliki arti 'pemimpin yang kuat' dengan kata lain 'raja'

    Membangun Kekaisaran Mongol

    Setelah menyatukan suku-suku stepa, Genghis Khan memerintah sekitar satu juta orang. Untuk menekan penyebab tradisional perang suku, dia menghapuskan gelar aristokrat yang diwariskan. Dia juga melarang penjualan dan penculikan wanita, melarang perbudakan terhadap orang Mongol, dan membuat pencurian ternak bisa dihukum mati. Selain itu, Genghis Khan memerintahkan adopsi sistem penulisan, melakukan sensus secara rutin, memberikan kekebalan diplomatik kepada duta besar asing dan mengizinkan kebebasan beragama jauh sebelum gagasan itu masuk ke tempat lain. 

    Kampanye pertama Genghis Khan di luar Mongolia terjadi melawan kerajaan Xi Xia di Cina barat laut. Setelah serangkaian serangan, orang-orang Mongol meluncurkan insiatif besar pada 1209 yang membawa mereka ke ambang pintu Yinchuan, ibukota Xi Xia. Tidak seperti pasukan lainnya, bangsa mongol berpergian tanpa kereta pasokan selain cadangan kuda yang besar. Tentara hampir seluruhnya terdiri dari pasukan kavaleri, yang emrupkaan penunggang ahli dan mematikan dengan busur dan anak panah. Di Yinchuan, orang-orang Mongol mengerahkan pasukan palsu, salah satu taktik khas mereka dan kemudian melakukan pengepungan. Meskipun upaya mereka untuk membanjiri kota gagal, penguasa Xi XI menyerahkan dan memberikan penghormatan.

    Bangsa Mongol selanjutnya menyerang Dinasti Jin di Cina utara, yang penguasanya melakukan kesalahan dengan menuntut pengajuan Genghis Khan. Dari tahun 1211 hingga 1214, orang-orang Mongol yang kalah jumlah itu memporak-porandakan desa dan mengirim para pengungsi ke kota-kota.  Pada 1214 bangsa Mongol mengepung ibukota Dinasti Jin, dan penguasa Jin sepakat untuk menyerahkan sejumlah besar sutra, perak, emas, dan kuda. 

    Pada 1219, Genghis Khan berperang melawan Kekaisaran Khwarezm di Turkmenistan, Uzbekistan, Afghanistan, dan Iran. Sultan di sana telah menyetujui perjanjian perdagangan, tetapi ketika karavan pertama tiba, barang-barangnya dicuri dan para pedagangnya terbunuh. Sultan kemudian membunuh beberapa duta besar Genghis Khan. Meskipun sekali lagi kalah jumlah, gerombolan Mongol menyapu kota Khwarezm satu demi satu, termasuk Bukhara, Samarkand dan Urgench. Pekerja terampil seperti tukang kayu dan perhiasan biasanya diselamatkan, sementara bangsawan dan tentara penentang terbunuh.

    Kematian Genghis Khan

    Sebelum meninggal, Genghis Khan kembali ke Mongolia pada 122, paca-berhasil mengendalikan petak besar wilayah dari Laut Jepang sampai Laut Kaspia.

    Tapi, ada satu urusan yang belum tuntas: Menaklukkan Kerajaan Xi Xia.

    Sebelum itu terjadi, tragedi tak terduga membuat Genghis Khan tak bisa berkutik. Pada awal 1227, seekor kuda disebut melemparkannya ke tanah, menyebabkan luka dalam serius, hingga akhirnya maut menjemput.

    Tapi, peneliti juga fokus mempelajari "The History of Yuan", sebuah teks sejarah yang dibuat selama Dinasti Ming di China yang memberi perspektif baru tentang kematiannya. 

    Karya tersebut menyebut dari 18 Agustus hingga 25 Agustus 1227, selama operasi militer terakhir Genghis Khan melawan Xia Barat, Genghis Khan merasa tak enak badan dan demam.

    Dia pun meninggal delapan hari kemudian setelah serangan penyakit itu.

    Peneliti pun menggunakan informasi penyakit yang diderita pasukan Mongol dan musuh saat itu, serta pengetahuan modern tentang awal mula penyakit menular.

    Peneliti pun menemukan bahwa gejalanya cocok dengan wabah pes yang lazim di era itu. 

    Meski begitu, peneliti mengakui bahwa studi ini masih belum bisa dipastikan.

    Ini karena sampai saat ini, tak ada akses ke tubuh Genghis Khan akibat pemakamannya yang masih belum diketahui.

    source: id.wikipedia.orgJenghis_Khan  www.biografiku.com/biografigenghiskhan  www.idntimes.com  https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2014/04/jenghis-khan-kaisar-mongol.html  www.kompas.com/misteri-jenghis-khan-benarkah-meninggal-pasca-terlempar-dari-kuda?