Abraham Lincoln merupakan Presiden Amerika Serikat ke-16, Ia memimpin bangsanya keluar dari Perang Saudara Amerika, mempertahankan persatuan bangsa, serta menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat.
Abraham Lincoln
Abraham Lincoln lahir di Kentucky, 12 Februari 1809 dari pasangan Thomas Lincoln dan Nancy Hanks Lincoln. Sejak kecil, ia sering dipanggil Abe. Ayahnya adalah seorang tukang kayu dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Saat kecil, ia dan adik-adiknya sempat dikirim oleh kedua orang tuanya ke sekolah. Namun karena desakan pekerjaan ayahnya, ia terpaksa putus sekolah dan membantu ayahnya. Ia pun menjadi seorang anak yang buta huruf dan tidak memiliki pendidikan.
Lincoln tumbuh dalam keluarga religius yang menentang perbudakan. Pada tahun 1816, keluarga Lincoln pindah ke Indiana, negara bagian yang sudah bebas dari perbudakan. Pindahnya keluarga Lincoln didasari atas sengketa tanah di Kentucky, sekaligus menghindari perbudakan di sana.
Pada 1830, keluarganya pindah ke Macon County di Illinois selatan. Mulai dari sini lah, Lincoln menyadari fenomena perbudakan yang ada di sekitarnya.
Semua bermula dari Lincoln yang bergabung di Partai Whig. Partai ini memang kritis sama perbudakan di Amerika. Tumbuh dalam keluarga yang menentang perbudakan membuat Lincoln juga tidak setuju dengan sistem itu. Lincoln pun merasa memiliki visi yang sama dengan Partai Whig.
Lincoln kemudian maju dalam pemilihan legislatif untuk Illinois, dan menang pada tahun 1834. Dari sini, Lincoln menentang perbudakan ke wilayah-wilayah. Visi besarnya adalah mengembangkan AS sebagai negara yang fokus pada perdagangan dan kota, daripada pertanian.
Di saat yang sama, ia juga memutuskan untuk menjadi pengacara, dan belajar hukum secara mandiri dengan membaca Komentar William Blackstone tentang Hukum Inggris.
Setelah lulus ujian pengacara pada 1836/1837, ia pindah ke Springfield, Illinois, dan mulai berpraktik di firma hukum John T. Stuart.
Selama beberapa tahun berikutnya, ia bekerja di sana sebagai pengacara. Klien yang dilayaninya mulai dari penduduk perorangan di kota-kota kecil hingga jalur kereta api nasional.
Dia kemudian bertemu Mary Todd, seorang primadona Kentucky yang kaya dan populer. Keduanya menikah pada 1842.
Perjalanan Politik
Lincoln memenangkan pemilihan untuk Dewan Perwakilan Rakyat AS pada 1846. Dia mulai menjalani masa jabatannya pada tahun berikutnya.
Dia pun sempat berencana untuk tidak menjabat lagi, dan kembali ke Springfield pada 1849. Namun, berbagai peristiwa terjadi sehingga mendorongnya kembali ke politik nasional AS.
Pada 1854, Senator Stephen Douglas dari Illinois mengusulkan Undang-Undang (UU) Kansas-Nebraska. Isinya, masing-masing negara bagian bisa memutuskan apakah negaranya akan mengizinkan perbudakan atau tidak.
Hal ini jelas membuka perdebatan panas dan pahit tentang perbudakan di AS, yang nantinya akan meledak menjadi Perang Saudara AS.
Pada 16 Oktober 1854, Lincoln muncul di depan kerumunan besar di Peoria. Dia memperdebatkan fungsi UU Kansas-Nebraska dengan Douglas. Lincoln menentang UU itu dan menganggap Kongres sudah melanggar prinsip paling dasar dari Deklarasi Kemerdekaan: semua manusia diciptakan sama.
Lincoln kemudian gabung dengan Partai Republik dan jadi perwakilan dalam Konvensi Negara Bagian Republik pada 16 Juni 1858. Saat itu, Lincoln mencalonkan diri menjadi Senator.
Dalam pertemuan itu, Lincoln memberikan pidato fenomenal bernama “House Divided”, yang mendorong penghapusan perbudakan di Amerika. Dia mengutip ayat Injil untuk menggambarkan keyakinannya bahwa "pemerintah ini tidak dapat bertahan, secara permanen, (jika) setengah budak dan setengah bebas."
Tibalah pemilihan Senat. Lincoln dari Partai Republik melawan Stephen Douglas dari partai Demokrat, pencetus UU Kansas-Nebraska. 10.000 orang menjadi saksi debat Lincoln versus Douglas.
Dalam debatnya, Lincoln mengusung Deklarasi Kemerdekaan, kalau orang kulit putih tidak memiliki hak untuk memperbudak orang kulit hitam. Dia juga menuntut agar orang kulit putih bertanggung jawab membantu orang kulit hitam.
Meskipun kemampuan public speaking Lincoln hebat dan pembawaannya penuh semangat, dia kalah jadi Senat. Meskipun dia kalah dalam pemilihan Senat, perjuangan Lincoln membentuk reputasinya secara nasional.
Profil Lincoln naik lebih tinggi lagi di awal 1860, setelah dia menyampaikan pidato lainnya di Cooper Union di New York City.
Partai Republik saat itu memilih Lincoln, pengacara Illinois kurus dengan hanya satu masa jabatan kongres, sebagai calon presiden mereka. Lincoln mengalahkan Senator William H. Seward dari New York dan tokoh-tokoh kuat lainnya.
Lincoln memenangkan sebagian besar Utara, sehingga mencapai kemenangan Electoral College dan menguasai Gedung Putih.
Perang Saudara
Kemenangan Abraham Lincoln sebagai presiden ke-16 AS membuat negara-negara Selatan memisah diri dari Utara (Union). Karena, mereka menerapkan sistem perbudakan, sedangkan Lincoln anti perbudakan. Tujuh negara bagian Selatan kemudian bikin negara baru, yaitu Konfederasi Amerika.
Lincoln memerintahkan armada kapal Union untuk memasok Fort Sumter federal di Carolina Selatan pada April. Konfederasi menembaki benteng dan armada Union, Perang Saudara pun dimulai. Tujuan Lincoln menyerang Konfederasi adalah mencegah ekspansi perbudakan, karena Konfederasi jadi pusat perbudakan.
Proklamasi Emansipasi
Pada 1 Januari 1863, Lincoln mendeklarasikan Proklamasi Emansipasi. Deklarasi itu berisi bahwa semua orang yang dijadikan budak di negara-negara pemberontak bakal dibebaskan. Namun, aturan ini hanya berlaku untuk negara Konfederasi.
Meskipun nggak sepenuhnya langsung mengakhiri perbudakan di Amerika, Proklamasi Emansipasi jadi awal penghapusan perbudakan. Proklamasi ini juga mendorong adanya Amandemen Konstitusi yang bertujuan menghapus perbudakan di Amerika, yang akhirnya disahkan sebagai Amendemen ke-13 setelah kematiannya pada 1865.
Berkat Proklamasi Emansipasi, 200.000 tentara dan pelaut kulit hitam bergabung ke Angkatan Darat dan Angkatan Laut Union. Para tentara kulit putih dan kulit hitam berjuang bersama untuk menyatukan AS kembali.
November pada tahun yang sama (1863), Lincoln menyampaikan pidato singkat (272 kata) saat upacara peresmian pemakaman nasional di Gettysburg. Di hadapan sekitar 15.000 orang.
Diterbitkan secara luas, “Gettysburg Address” mengungkapkan kalau Lincoln tidak hanya ingin menyatukan AS, tetapi juga memperjuangkan kesetaraan dan menghapus perbudakan.
Pidato itu membuat Lincoln disebut sebagai Bapak Demokrasi. Demokrasi menurut Abraham Lincoln juga diusung oleh negara kita: dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.
Pemilihan Presiden 1864
Pada 1864, Lincoln menghadapi pertempuran pemilihan ulang yang sulit melawan calon Demokrat, mantan Jenderal Persatuan George McClellan.
Tetapi kemenangan Union dalam pertempuran memberikan banyak suara ke arah presiden petahana.
Dalam pidato pelantikannya yang kedua pada 4 Maret 1865, Lincoln membahas kebutuhan untuk merekonstruksi “Selatan” dan membangun kembali Union: “Tanpa kebencian terhadap siapa pun; dengan kebaikan untuk semua.”
Namun tragisnya, Lincoln tidak akan hidup untuk membantu mewujudkan visinya tentang Rekonstruksi.
Pembunuhan Abraham Lincoln
Pada 14 April 1865 malam, Lincoln menghadiri pertunjukan di Ford’s Theater. Saat itu, dia ditemani istrinya, perwira pendamping bernama Mayor Henry R. Rathbone, dan tunangannya.
Saat sedang menonton pertunjukan, mendadak ada laki-laki yang masuk ke tempat presiden dan menembak Lincoln. Lincoln langsung jatuh tersungkur. Rathbone langsung menyerbu pembunuh itu. Sayangnya, pembunuh langsung melompat dari balkon dan kabur.
Seorang dokter yang kebetulan juga adalah penonton, Dr. Charles Leale, segera menghampiri Lincoln. Waktu dilihat, peluru masuk ke telinga kiri Lincoln dan bersarang di belakang mata kanannya. Lincoln langsung dibawa ke rumah kos seberang teater. Sayangnya, Lincoln meninggal sembilan jam kemudian, 15 April 1865.
Pembunuh Lincoln akhirnya terungkap. Dia adalah John Wilkes Booth, simpatisan Konfederasi. Booth ditembak dan ditangkap saat bersembunyi di sebuah gudang di Virginia dan meninggal pada hari yang sama, 26 April 1865. Sementara itu, empat teman komplotannya dihukum gantung.
Penutup
Perjuangan Abraham Lincoln dalam menghapus perbudakan di AS memang tidak berjalan mulusnya. Meskipun sudah tiada, cita-citanya satu persatu terwujud. Berakhirnya Perang Saudara, menghapus perbudakan di seluruh AS, sampai Amandemen Ke-13 perlahan-lahan diberlakukan di seluruh negara bagian.
Pemerintahan Lincoln berada dalam puncak transformasi sosial. Meskipun demikian, Lincoln berhasil mengatasinya dengan gaya kepemimpinan yang tegas dan wawasan politik yang luas. Pemerintahannya berhasil menciptakan sejarah baru dan menjadikannya sebagai presiden terbaik sepanjang sejarah AS.
source: zenius.net infobiografi.com
0 komentar